
DIY Big Book : Teman Favorit Natan
Pada kegiatan PLPG yang lalu, aku membuat bigbook sebagai media pembelajaran. Ide pembuatan bigbook itu muncul karena sebelumnya aku pernah membuat buku sejenis.
Aku dan beberapa teman membuat sendiri sebuah buku berukuran besar bertema pertemanan. Buku ini menceritakan tentang sifat-sifat baik seorang teman yang disukai. Aku membuatnya menjadi semacam cerita fabel dengan tokoh-tokoh cerita binatang-binatang hutan. Ceritanya yang sederhana dan pendek, diharapkan dapat mudah dimengerti oleh anak-anak ketika dibacakan. Dan bisa dibaca sendiri oleh anak-anak yang baru saja bisa membaca cerita.
Pembuatan buku ini diawali dengan membuat mindmap agar dapat mempermudah memetakan jalan cerita dan pembagian tokoh cerita. Sebagai seorang penulis cerita amatiran, aku membuat semuanya sesuai dengan versiku sendiri. Setelah membuat mindmap, kemudian dibuat plot ceritanya sebelum dituangkan langsung dalam kertas berukuran besar. Ilustrasi buku ini juga kubuat sendiri. Jadi harap dimaklumi jika kurang ekspresif dan sama sekali tidak seperti buku-buku anak lainnya.
Cover big book berjudul ‘Teman Favorit Natan’ Natan adalah anak hutan. Anak yang tinggal di hutan bersama teman-teman binatangnya.
Halaman pertama : Ada seorang anak bernama Natan. Dia tinggal di dalam hutan dan memiliki banyak teman. Jerapah, gajah, dan kelinci hutan adalah teman favoritnya.
Halaman kedua : Pada suatu hari, Natan sedang mengingat kebaikan teman-temannya. Ia ingat ketika Jeri si jerapah mengajaknya bermain.
Halaman ketiga : Di hutan, Natan suka membuat mainan dari buah-buahan, ranting, dan daun kering. Gazi si gajah sering membantu Natan merapikan mainan.
Halaman keempat : Dulu, Natan pernah mengejek Bitan si babi hutan yang berwarna hitam. “Hei, kamu hitam!” Bitan tidak suka dipanggil hitam.
Halaman kelima : Kiki si kelinci mendengar Natan mengejek Bitan. Lalu Kiki berkata, “Panggil temanmu dengan nama yang disukainya.”
Halaman keenam : Natan akhirnya mengerti mengapa ia menyukai teman-temannya. Jeri si jerapah suka mengajaknya bermain, Gazi si gajah sering membantunya merapikan mainan, dan Kiki si kelinci yang selalu mengingatkannya agar tidak mengejek temannya.
Buku cerita berukuran besar ini kemudian diujicobakan untuk kubacakan di kelas. Anak-anak di kelasku cukup tertarik dan memberi apresiasi. Mereka berkata, “Bu Kika, itu siapa yang gambar? Bagus sekali.” Apresiasi kecil tulus yang cukup membuatku bahagia.
Sebagai guru (dan juga orangtua di rumah tentunya), terkadang mengalami kesulitan untuk menemukan buku cerita yang tepat dengan kondisi atau yang sesuai dengan tema yang ingin diangkat. Membuat buku cerita sendiri dapat menjadi salah satu solusinya. Membuat buku secara manual, membuat jalan cerita sendiri, menggabungkan cerita yang pernah ada, atau mengembangkan cerita yang pernah dibaca sebelumnya. Ilustrasi buku dapat dibuat dalam bentuk gambar manual, kolase, gambar dari potongan majalah, atau gambar yang dicetak. Bahan-bahan untuk membuat buku cerita ini juga bisa memanfaatkan bahan bekas. Yuk, coba membuat buku cerita sendiri ^^
repost : hotarukika.blogspot.com

