-
Sebuah Proses yang Tak Sederhana
Proses literasi semakin banyak digerakkan di negeri ini, namun banyak terjadi mispersepsi dalam penerapannya. Padahal literasi melingkupi banyak aspek, bahkan dalam pengembangan karakter. Sebagai guru (dan juga orangtua) tentu ingin anak (-anak) mengalami proses membaca yang utuh. Bagaimana proses membaca yang utuh? Sebuah penelitian sederhana kulakukan sejak awal tahun 2015, hanya untuk sekedar membuktikan bahwa read aloud dapat membantu perkembangan karakter dan bahasa anak hingga kemampuannya terhadap keaksaraan. Langkah awal yang dilakukan adalah berbicara sendiri pada janin dalam kandungan, membacakan buku cerita pada anak yang wujudnya pun belum diketahui. Berdasarkan banyak teori serta penelitian di luar sana bahwa membacakan buku pada janin akan berhasil, maka kucoba saja lakukan. Hal itu…
-
Menulis Surat Cinta
[et_pb_section admin_label="section"][et_pb_row admin_label="row"][et_pb_column type="4_4"][et_pb_text admin_label="Text" background_layout="light" text_orientation="left" use_border_color="off" border_color="#ffffff" border_style="solid"] Di usia 5-6 tahun, anak-anak sudah sewajarnya memiliki kemampuan dasar belajar untuk dapat membaca dan menulis. Bukan berarti pasti sudah bisa membaca dan menulis secara teknis, namun persiapan menuju baca-tulis teknis harus sudah dimilikinya. Seperti persepsinya terhadap bentuk-bentuk, konsep posisi kanan dan kiri, kesiapan motorik (motorik kasar dan motorik halus), serta tentu saja minat dan motivasinya untuk dapat membaca menulis sendiri. [/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][et_pb_row admin_label=”Row”][et_pb_column type=”4_4″][et_pb_text admin_label=”Text” background_layout=”light” text_orientation=”left” use_border_color=”off” border_color=”#ffffff” border_style=”solid”] Minat serta motivasi anak-anak untuk mulai membaca dan menulis tentunya perlu dibangun dengan cara yang menarik dan tentunya menyenangkan. Bukan hanya meminta anak menuliskan kembali huruf dan suku kata berulang-ulang…